Sumber: Akun resmi Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2022
Leko NTT - Panitia perhelatan festival Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) menerima 1.310 karya tulis dari 262 penulis di seluruh Indonesia sejak tanggal 1 Februari 2022 hingga 11 Maret 2022. Dari ratusan orang tersebut, kurator antara lain Ahmad Fuadi, Ramayda Akmal, dan Made Adnyana Ole memilih sepuluh penulis yang akan diundang sebagai emerging writer dalam perhelatan festival UWRF pada akhir bulan Oktober 2022 mendatang.
Siapakah sepuluh penulis tersebut?
Berikut nama dan profilnya.
1.
Andi Makkaraja, berasal dari
Bulukumba, Sulawesi Utara. Ia bekerja sebagai guru dan penulis lepas. Beberapa
karyanya berupa cerita anak pernah mendapat penghargaan dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Cerpen-cerpennya dimuat media cetak dan online. Ia
juga beberapa kali memenangi lomba menulis cerpen nasional.
2. Awi Chin, asal
daerah Sintang, Kalimantan Barat. Ia adalah seorang
penulis, penyair, model, dan digital strategist. Novel debutnya yang
berjudul Yang Tak Kunjung Usai diterbitkan oleh The Comma Books dan
Penerbit KPG pada 2020. Novel keduanya, Debur Ombak Memanggilmu
Kembali oleh Gramedia Pustaka Utama diterbitkan tahun 2022. Ia juga sudah
memenangkan beberapa lomba cerpen serta penerima residensi penulis dari AIR
Litteratur Västra Götaland di Swedia.
3. Puspa Seruni, asal
daerah Situbondo, Jawa Timur, kini menetap di Bali. Seorang pengajar di Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana.
Karya-karyanya berupa cerpen sudah banyak diterbitkan di berbagai media cetak
dan online. Dengan nama pena Puspa Seruni, ia berhasil menelurkan tiga karya
novel pada tahun 2018 dan 2021.
4. Eko Darmoko, prosais kelahiran Surabaya, Jawa Timur. Cerpen-cerpennya dimuat Harian Kompas, Koran Tempo, Jawa
Pos, Radar Surabaya, Radar Malang, Surabaya Post, Basabasi.co, dan media massa
lainnya. Buku kumpulan cerpennya Revolusi Nuklir (Basabasi, 2021)
masuk 10 besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2021. Baru saja merampungkan dua
naskah novel yang siap diterbitkan. Kini bekerja sebagai karyawan swasta di
Surabaya.
5. Iin Farliani, asal
daerah Mataram, Nusa Tenggara Barat. Lahir di
Lombok, sejak tahun 2013 aktif berkegiatan di Komunitas Akarpohon Mataram,
sebuah komunitas sastra dan penerbitan buku. Karya-karyanya berupa cerita
pendek, puisi, dan esai telah tersebar di berbagai media cetak maupun online.
Buku kumpulan cerita pendeknya berjudul Taman Itu Menghadap ke Laut (2019)
dan segera terbit buku puisi pertamanya Usap Matamu dan Ciumlah Dingin
Pagi (2022).
6. I Putu Juli
Sastrawan, asal daerah Klungkung, Bali. Ia pernah
menjadi pemenang kedua Festival Literasi Nasional (2016) Badan Bahasa
Kemendikbudristek Indonesia. Tulisan terbarunya tergabung dalam antologi Parade
Yang Tak Pernah Usai (2022). Penulis dan penerjemah ini menyelesaikan
studinya di Wacana Sastra, Universitas Udayana. Saat ini ia aktif di Lingkar
Studi Sastra Denpasar dan menulis kelindan sastra terhadap gender dan politik
identitas.
7. I Wayan Agus
Wiratama, asal daerah Gianyar, Bali. Ia adalah aktor
dan penulis. Aktif di Teater Kalangan, sebuah kolektif lintas disiplin
pertunjukan, dan Lingkar Studi Sastra Denpasar yang berupaya meneropong
sebagian kecil dari lanskap besar Sastra Indonesia. Praktik artistiknya mencoba
membaca hubungan disiplin sastra dan teater sebagai studi tokoh yang berada
pada tegangan biografi-fiksi, tulisan-pelisanan.
8. Sasti Gotama, asal
daerah Malang, Jawa Timur. Kumpulan cerpennya Mengapa
Tuhan Menciptakan Kucing Hitam? (Diva Press, 2020) menjadi salah satu buku
rekomendasi Tempo 2020, nomine Penghargaan Sastra Badan Bahasa
Kemendikbudristek 2021, dan pemenang I Hadiah Sastra Rasa 2022. Buku terbaru
Sasti Gotama berjudul B (Diva Press, 2022).
9. Muhamad Nanda Fauzan,
asal daerah Lebak, Banten. Berstatus sebagai
mahasiswa akhir di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin, prodi
Filsafat Agama. Lahir di Lebak, Banten dan bergiat di komunitas Madah Doa,
Serang. Buku kumpulan cerita pertamanya, Persembunyian Terakhir Ilyas
Hussein (2022), akan diterbitkan oleh Buku Mojok.
1 Ricky A. Manik, asal
daerah Jambi. Ia bekerja sebagai peneliti di
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Karyanya pernah termuat dalam buku
antologi puisi dan cerpen Tamsil Tanah Perca dan Dentum
Swarnadwipa. Ia menulis buku Cerita Rakyat Jambi dan Legenda
Bukit Perak, serta beberapa artikel ilmiah di jurnal akreditasi, resensi, esai,
dan cerpen di Jambi Ekspres, Jambi Independent, Padang Ekspres, Singgalang, dan
Harian Kompas. (ST)
0 Response to "Berikut Profil Lengkap Penulis Emerging Terpilih Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) tahun 2022"
Posting Komentar