Dua pemimpin Al-Qaeda, Osama Bin Laden (kiri) dan Ayman al-Zawahiri (kanan). Keduanya ditewaskan oleh AS. (Foto: Reuters/Hamid Mir) |
LekoNTT.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengklaim telah membunuh pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri dalam serangan drone di pusat kota Kabul, Afganistan pada Minggu malam (31/07) waktu setempat. Klaim tersebut menjadi pukulan terbesar bagi Al-Qaeda sejak pendirinya, Osama Bin Laden tewas pada 2011 lalu.
Zawahiri menjadi pemimpin Al-Qaeda setelah Bin Laden tewas.
Selama bertahun-tahun, ia mengorganisir kelompok militan tersebut. Zawahiri
turut mendalangi serangan pada 11 September 2001 di AS yang menewaskan hampir
3.000 orang.
Ahli bedah asal Mesir itu menjadi salah satu teroris paling
dicari dunia, khususnya AS. Pemerintah AS bahkan menghadiahi siapapun yang
membunuh Zawahiri dengan uang sebanyak US$25 juta.
Kabar tentang tewasnya Zawahiri diumumkan secara langsung
oleh Presiden AS, Joe Biden di Gedung Putih pada Senin (1/8/2022) waktu
setempat.
"Keadilan telah ditegakkan dan pemimpin teroris ini
tidak ada lagi," kata Biden seperti dikutip Leko NTT dari Reuters.
Biden juga mengatakan, AS
tidak peduli berapa lama dan di manapun Zawahiri bersembunyi. “Kalau Anda jadi
ancaman bagi rakyat kami, Amerika Serikat akan memburu dan membawa Anda
keluar.”
Dalam serangan tersebut, Biden
pun mengklaim bahwa tidak ada warga sipil yang tewas. Hal ini juga ditegaskan
Abdul Nafi Takor, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.
“Tidak ada korban jiwa karena
rumah dalam keadaan kosong,” kata Abdul.
Di lain pihak, seorang pejabat
AS yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa pada pagi hari 31 Juli
2022, Zawahiri sedang berdiri sendirian di balkon rumahnya di Kabul. Sebuah
drone AS lalu meluncurkan dua rudal Helfire.
Intelijen AS meyakini, orang
yang tewas adalah Zawahiri. Serangan drone itu juga merupakan serangan pertama
AS di Afghanistan sejak pasukan dan diplomat AS meninggalkan negara itu pada
Agustus 2021 lalu.
Sebelumnya, pada 25 Juli 2022
Biden mengumpulkan anggota cabinet dan penasehat utama untuk menerima pengarahan
terakhir. Dalam pertemuan itu, mereka membahas bagaimana pembunuhan Zawahiri
akan mempengaruhi hubungan AS dan Taliban.
Setelah
mendapat berbagai masukan, Biden mengizinkan seragan udara yang tepat dengan
syarat meminimalkan resiko korban sipil. Baginya, serangan itu merupakan upaya
penegakan keadilan.*** (het)
0 Response to "Pemimpin Al-Qaeda Tewas, Joe Biden: Keadilan Telah Ditegakkan"
Posting Komentar