Pada hari Jumat, 17 September 2021 Komunitas Leko bersama Sane Tua Kolo, Up-Ana Bitauni menyelenggarakan "Pelajaran Menganyam Daun Lontar" di Rumah Budaya Tua Kolo. Pelajaran yang dimentori oleh Mama Sabina Sa'u ini berlangsung lancar, para peserta tampak sangat antusias. Turut hadir sebagai peserta, ibu-ibu dari Pokja T PKK Kabupaten Timor Tengah Utara, Dekranasda Kabupaten TTU, beberapa mahasiswa Universitas Timor, dan kawan-kawan GMKI cabang Kefamenanu.
Tidak sedikit peserta yang berkomentar bahwa menganyam daun lontar adalah pekerjaan yang lumayan sulit. Butuh waktu lebih dari dua jam bahkan berhari-hari bagi seorang pemula untuk menghasilkan produk anyaman yang bagus dan indah.
Menyadari kesulitan itu, ada peserta yang berkomentar begini: "Kalau ke pasar, kita selalu tawar-tawar harga saat mau beli produk anyaman. Misalkan harga 20 ribu rupiah, kita tawar jadi 10 ribu rupiah. Padahal ini bukan pekerjaan yang mudah." Komentar salah satu peserta ini terkait bagaimana seharusnya kita menghargai karya dari para pengrajin tradisional.
Namun sesungguhnya intensi dari pelajaran ini adalah bagian dari usaha melestarikan dan merawat produk-produk tradisional/ kebudayaan/ kearifan lokal. Demi terwujudnya pelestarian dan perawatan, maka kita harus memproduksi. Agar mampu memproduksi, maka kita harus belajar dan terus belajar dari para pengrajin tradisional. Semoga makin banyak orang muda yang menaruh perhatian kepada kebudayaan dan kesenian tradisional.
Berikut beberapa dokumentasi selama "Pelajaran Menganyam Daun Lontar" berlangsung:
0 Response to "FOTO | Rumah Budaya Tua Kolo dan Komunitas Leko Gelar Pelajaran Menganyam Daun Lontar"
Posting Komentar