Queensland-Australia, LekoNTT.com - Setelah menjalani Short Course selama lima minggu di Queensland, Australia, 25 Peserta Pendidikan Vokasi
Pariwista (Tourism and Hospitality) asal NTT, pada Jumat (11/10/2019), resmi
dilepas oleh pihak Griffith University. Pada Farewell Lunch yang digelar di Griffith
Gold Coast Kampus, Kepala Departemen Tourism, Sport and Hotel Manejemen
Griffith University, Prof. Kevin
Filo mengapresiasi
atas kerja sama yang dibangun, baik
dengan pihak Universitas Nusa Cendana
(Undana)
maupun Pemerintah Provinsi NTT.
Para Peserta Pendidikan Vokasi Pariwisata asal NTT usai Farawell Lunch |
Prof. Filo berharap pada kesempatan
mendatang, kerja sama
dalam bidang pendidikan dan segala aspek dapat ditingkatkan. Erlyn
Lasar, mewakili 25 peserta Vokasi Pariwisata NTT juga turut menyampaikan ucapan
terima kasih kepada pihak Griffith yang telah
memberikan dedikasi besar bagi para peserta,
dan turut membangun optimisme dalam mengembangkan pariwisata NTT.
Erlyn Lasar saat memberikan sambutan |
“Kami bersyukur memiliki
gubernur yang melihat pariwisata sebagai isu besar. Anggapan NTT adalah Bali baru,
itu salah. Bali tetaplah Bali, dan NTT tetap NTT. NTT juga punya potensi budaya
destinasi wisata luar biasa. Itu perlu kita kembangkan dengan menciptakan serta
menangkap nilai-nilai budaya,”
tutur Erlyn.
Baca juga: Dari Queensland: Mengapa Bali, bukan NTT?
Baca juga: Dari Queensland: Mengapa Bali, bukan NTT?
Doktor Maria Lobo, mewakili
Undana dalam sambutan usai memberikan plakat kerja sama Undana-Griffith Uni, mengapresiasi Pemerintah NTT dan Griffith. “Ini merupakan kesempatan dan kerja sama dari ketiga lembaga (Pemerintah
NTT-Griffith-Undana, red) yang patut diapresiasi.
Terima kasih atas dukungan semua pihak.”
Penyerahan plakat kerja sama oleh Dr. Maria Lobo (Undana) kepada Prof. Kevin Filo (Griffith Uni) |
Menurut Lobo, Pemerintah NTT
tidak salah memilih universitas bagi pengembangan pariwisata di NTT. Griffith
merupakan terbaik dua dunia pada departemen pariwisatanya.
“Ke depan kita (Undana, red), atas kerja sama dengan Pemda NTT akan mengirimkan lagi 10 calon master lingkungan dengan masa studi satu tahun di Indonesia dan satu tahun di Griffith,” lanjutnya.
“Ke depan kita (Undana, red), atas kerja sama dengan Pemda NTT akan mengirimkan lagi 10 calon master lingkungan dengan masa studi satu tahun di Indonesia dan satu tahun di Griffith,” lanjutnya.
Acara penutupan dimeriahkan dengan tarian Ja’i bersama dan membawakan lagu Eri Rambu Balu, Mana Lolo Banda dan Flomabora. Pemberian tanda mata dan sertifikat peserta diserahkan pihak Griffith yang diwakili Prof. Sarah Gardiner, Prof. Helen Bule dan Dr. Sarah Vada.
Penyerahan Sertifikat |
Secara khusus rekan-rekan
Perserta Vokasi Pariwisata NTT mengucapkan terima
kasih
kepada Prof.
Sharm, Dr. Sera
Vada, Mr. Bob Denver, Goef, Jackie dan Kandidat Doktor asal Indonesia, Michael
Winardi.
Penulis:
Irenz
Alupan
0 Response to "Peserta Vokasi Pariwisata: Bali Tetaplah Bali, NTT Tetaplah NTT"
Posting Komentar