Dua bangunan
yang berdiri ‘kedinginan’ itu adalah Sekolah Dasar Negeri Fatufuaf yang
berlokasi di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang.
Bangunan-bangunan sederhana itu dibalut terpal di bagian
depannya, mungkin sebagai penutup jendela atau penghalang
panas. Ada sebilah papan nama dan tiang bendera yang jadi penanda bahwa itu
bangunan sekolah.
Tampak lusuh, sudah bisa dipastikan kalau bangunan-bangunan itu
sedang menanti ‘pakaian hangat’ atau perhatian dari berbagai pihak pemerhati, khususnya pemerintah Kabupaten Kupang. Pemandangan yang menyentuh kalbu dan menyakitkan
mata ini, ada persis di jalan utama menuju Desa Oemoro sehingga siapapun yang
melintas pasti memperhatikan sesaat. Mungkin sekedar mengambil gambar dan memastikan bahwa itu
tempat anak-anak bangsa dididik.
Entah berapa lagi
bangunan-bangunan ‘mengherankan’ lainnya akan dijumpai di pelosok negeri ini?
Yang dibutuhkan dan diharapkan hanyalah keseriusan pemerintah dalam membenahi
ketidaklayakan yang ada. Masyarakat yang menitipkan anak-anak mereka di sana sudah seharusnya
turut menyuarakan keadaan tersebut. Bukan untuk mencari kesalahan tapi sebagai kontrol
agar pemerintah bisa menjalankan kewajibannya lebih maksimal.
Sungguh miris dengan
keadaan di pinggiran kota yang demikian tertinggalnya dibanding sekolah-sekolah di kota, lengkap fasilitas.
Semoga semangat dan perjuangan anak-anak didik yang menuntut ilmu di sana tidak ikut dingin
apalagi membeku karena minimnya perhatian. Tenaga pendidik di sana juga semoga tidak
surut niat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini dengan hadir dalam pembelajaran.
Berburu dengan Musim
Jembatan
Noelmina, penghubung antara Kabupaten Kupang dan kabupaten-kabupaten lainnya di
Timor yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara,
Kabupaten Belu, Malaka, dan Negara Timor Leste untuk
jalur darat. Dengan panjang 240 meter dan lebar 7 meter maka sudah tentu jadi
daya tarik tersendiri.
Namun
dalam beberapa
bulan ini, para pengendara entah roda
empat atau roda dua tidak bisa menikmati lintasan yang nyaman, untuk sementara. Untuk diketahui, jembatan terpanjang ini sedang dalam perbaikan, maka pihak penanggungjawab membuka jalan darurat. Para pengendara harus menyusuri sungai Noelmina walaupun berdebu.
Sejauh ini, jalan darurat lumayan aman. Ini adalah pilihan dan keputusan pengerjaan yang jitu
sebelum datang musim hujan, karena sungai ini adalah
sungai yang tidak bisa diajak diskusi dengan luapan dan derasnya. Para
pekerja sudah tentu
memperhitungkan hal tersebut. Kalau saja salah prediksi dan lambat berburu dengan musim, maka akibatnya jalur transportasi akan terhambat.
Foto dan narasi: Nikson Tenistuan
0 Response to "Kapan Pakaian Kami Diganti? "
Posting Komentar