Kananggar, LekoNTT.com – Festival Wai Humba VIII digelar di Kananggar,
Paberiwai, Sumba Timur, sejak 18 Oktober dan akan berakhir pada 21 Oktober
2019. Festival seni dan budaya yang dilaksanakan sejak 2011 ini menjadikan
permainan tradisional sebagai ikon festival. Tema besar yang yang diusung
adalah ‘Memanusiakan Manusia’, dalam bahasa setempat diramu dalam sebutan Tau Rakka Tau/ Maita Padjulu.
“Banyak
orang menafsirkan bahwa Tau Rakka Tau
itu adalah manusia atau tokoh. Tapi pada prinsipnya, itu lebih ke manusia yang
sudah sepantasnya jadi manusia,” ungkap Sam Ridi Djawamara, Ketua Panitia
Festival Wai Humba kepada Leko.NTT.com,
Jumat (18/10).
Ia
juga menjelaskan, Tau Rakka Tau
digabungkan dengan Maita Padjulu (permainan
tradisional setempat), sebagai simbol bahwa semua kalangan masyarakat Sumba
turut berpartisipasi dalam festival. Wai Humba
adalah milik semua, baik kalangan atas, menengah maupun kalangan bawah.
Sam
mengungkapkan, adanya Festival Wai Humba sebagai respon kegelisahan masyarakat
Sumba atas segala bentuk ancaman hilangnya kebudayaan. “Humba dikenal, hampir
tidak mengangkat lagi aspek kebudayaan, lebih khusus di kalangan muda.”
Selain
itu, sasaran utama dari festival tersebut adalah melawan lupa atas perjuangan
masyarakat Sumba. Beberapa peristiwa, ada warga Sumba dan tiga Umbu yang
dipenjarakan karena usaha mempertahankan tanah leluhur dari perusahaan tambang.
“Di
waktu belakangan, Sumba lagi ‘kencang’ dengan peristiwa-peristiwa yang kita
saksikan, misalnya perebutan lahan, mata air. Jadi, hak kelola masyarakat itu
semakin menurun,” kisah Sam.
Peserta
yang hadir dalam Festival Wai Humba umumnya masyarakat adat Sumba, staf khusus Dirjen
Kebudayaan, dan Walhi NTT. Peserta yang ditargetkan panitia, lebih dari 1.000 orang.
Beberapa
jenis kegiatan yang dilangsungkan antara lain, pekan olahraga tradisional Humba,
pentas seni dan budaya, penghargaan inspirasi dan Wai Humba, galeri tanaman dan
pangan lokal, serta rembuk persaudaraan Humba, Klarat Wai. (DK)
0 Response to "Festival Wai Humba VIII, Melawan Lupa Atas Perjuangan Warga Sumba"
Posting Komentar