Kupang,
LekoNTT.com - Membaca Dahulu, Berkomentar Kemudian, slogan
kecil ini menghias slide pemaparan
materi dari Herman Efriyanto Tanouf dalam workshop
bertajuk ‘Literasi dan Jurnalisme Warga’. Workshop
tersebut diselenggarakan
oleh HMPRO Ilmu Komunikasi Undana, menggandeng Komunitas Leko Kupang.
Workshop yang
berlangsung di ruangan A5 Prodi Ilmu Komunikasi Undana pada Senin (21/10/2019),
diikuti oleh perwakilan mahasiswa Ilkom
semester
I, III hingga semester VII. Pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah
Herman Efriyanto Tanouf dari Komunitas Leko Kupang sekaligus perwakilan media LekoNTT.com dan Henny Lada sebagai perwakilan dosen Prodi Ilkom Undana.
Ketua HMPRO Ilkom Undana periode 2019-2020, Maria G. Ana Kaka mengawali kegiatan ini dengan sambutan singkat perihal tujuan kegiatan. Ia menjelaskan, workshop tidak saja dilangsungkan dalam rangka menyongsong event tahunan Jikom Festival, tetapi juga sekaligus untuk menumbuhkan geliat literasi di kalangan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa dapat menambah pengetahuan baru berkaitan dengan tema yang dibahas.
Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan sambutan Ketua Prodi Ilkom Undana, Dr. Mas’Amah, sekaligus membuka secara resmi kegiatan dimaksud. “Mahasiswa harus memperhatikan secara serius setiap materi yang disampaikan agar ketika keluar dari ruangan ini bisa membawa sesuatu yang baru dan bermanfaat,” ungkapnya.
Sebagai ungkapan terima kasih atas kehadiran Komunitas Leko Kupang dalam kegiatan tersebut, Ketua Prodi didampingi ketua HMPRO menyerahkan souvenir kepada Herman Efriyanto Tanouf selaku perwakilan Komunitas Leko Kupang dan juga kepada Henny Lada, perwakilan dosen.
Ketua HMPRO Ilkom Undana periode 2019-2020, Maria G. Ana Kaka mengawali kegiatan ini dengan sambutan singkat perihal tujuan kegiatan. Ia menjelaskan, workshop tidak saja dilangsungkan dalam rangka menyongsong event tahunan Jikom Festival, tetapi juga sekaligus untuk menumbuhkan geliat literasi di kalangan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa dapat menambah pengetahuan baru berkaitan dengan tema yang dibahas.
Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan sambutan Ketua Prodi Ilkom Undana, Dr. Mas’Amah, sekaligus membuka secara resmi kegiatan dimaksud. “Mahasiswa harus memperhatikan secara serius setiap materi yang disampaikan agar ketika keluar dari ruangan ini bisa membawa sesuatu yang baru dan bermanfaat,” ungkapnya.
Sebagai ungkapan terima kasih atas kehadiran Komunitas Leko Kupang dalam kegiatan tersebut, Ketua Prodi didampingi ketua HMPRO menyerahkan souvenir kepada Herman Efriyanto Tanouf selaku perwakilan Komunitas Leko Kupang dan juga kepada Henny Lada, perwakilan dosen.
Dua
tema besar yang dibahas adalah tentang Jurnalisme Warga (Citizen Journalism) dan Mobile
Photography. Herman dalam pemaparan materinya menjelaskan betapa sentralnya
keberadaan jurnalisme warga sebagai wadah bagi masyarakat dalam mengumpulkan
informasi, melakukan verifikasi hingga mempublikasikan berita.
Herman juga menjelaskan, LekoNTT.com sebagai media alternatif memilih fokus pada jurnalisme warga, siapapun dapat berkontribusi. “Di Leko NTT, kami juga masih belajar jadi jurnalis warga yang baik. Saya bersama teman-teman di Komunitas Leko, juga teman-teman jaringan Leko, lebih fokuskan konten ke jurnalisme warga. Termasuk di dalamnya semua model pelayanan publik dan sebagai usaha mendokumentasikan aktivitas komunitas lintas karya yang luput dari perhatian.”
Ia pun menambahkan, Leko NTT sendiri disupport oleh Perhimpunan Pengembagan Media Nusantara (PPMN), sebuah organisasi nonprofit yang yang mendorong profesionalisme media dan independensi dalam melayani publik. Sedangkan Henny dalam materinya menjelaskan pentingnya mobile photography, dalam hal ini menghasilkan foto-foto yang nantinya akan mendukung informasi dalam jurnalisme warga.
“Semua orang, termasuk jurnalis warga, dapat memanfaatkan kamera HP-nya sebagai media untuk mengabadikan momen, yang bisa mendukung suatu liputan,” ungkap Henny.
Herman juga menjelaskan, LekoNTT.com sebagai media alternatif memilih fokus pada jurnalisme warga, siapapun dapat berkontribusi. “Di Leko NTT, kami juga masih belajar jadi jurnalis warga yang baik. Saya bersama teman-teman di Komunitas Leko, juga teman-teman jaringan Leko, lebih fokuskan konten ke jurnalisme warga. Termasuk di dalamnya semua model pelayanan publik dan sebagai usaha mendokumentasikan aktivitas komunitas lintas karya yang luput dari perhatian.”
Ia pun menambahkan, Leko NTT sendiri disupport oleh Perhimpunan Pengembagan Media Nusantara (PPMN), sebuah organisasi nonprofit yang yang mendorong profesionalisme media dan independensi dalam melayani publik. Sedangkan Henny dalam materinya menjelaskan pentingnya mobile photography, dalam hal ini menghasilkan foto-foto yang nantinya akan mendukung informasi dalam jurnalisme warga.
“Semua orang, termasuk jurnalis warga, dapat memanfaatkan kamera HP-nya sebagai media untuk mengabadikan momen, yang bisa mendukung suatu liputan,” ungkap Henny.
Suasana pelatihan dalam kelompok. (Foto: Panitia) |
Peserta
tampak antusias dan serius mengikuti kegiatan ini. Setelah pemaparan materi,
peserta kemudian dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok Citizen Journalism yang didampingi
Herman, sedangkan kelompok
Mobile Photography didampingi oleh
Henny.
Baca juga: Jikom Undana Gandeng Komunitas Leko Gelar Workshop Literasi dan Jurnalisme Warga
Diki Ballo, seorang peserta menguatarakan kesan sekaligus harapannya berkaitan dengan workshop tersebut. “Kegiatan ini menjadi media bagi saya untuk belajar lebih banyak tentang jurnalisme warga dan mobile photography, yang tentunya sangat berguna bagi saya di kemudian hari.” Diki pun mengapresiasi para pemateri dan panitia yang telah menggagas adanya workshop tersebut. Ia berharap, kegiatan-kegiatan seperti itu terus dilakukan di waktu-waktu mendatang.
Penulis: Oswald Kosfraedi, peserta mini workshop ‘Literasi dan Jurnalisme Warga’ (Tulisan ini merupakan hasil pelatihan)
Baca juga: Jikom Undana Gandeng Komunitas Leko Gelar Workshop Literasi dan Jurnalisme Warga
Diki Ballo, seorang peserta menguatarakan kesan sekaligus harapannya berkaitan dengan workshop tersebut. “Kegiatan ini menjadi media bagi saya untuk belajar lebih banyak tentang jurnalisme warga dan mobile photography, yang tentunya sangat berguna bagi saya di kemudian hari.” Diki pun mengapresiasi para pemateri dan panitia yang telah menggagas adanya workshop tersebut. Ia berharap, kegiatan-kegiatan seperti itu terus dilakukan di waktu-waktu mendatang.
Penulis: Oswald Kosfraedi, peserta mini workshop ‘Literasi dan Jurnalisme Warga’ (Tulisan ini merupakan hasil pelatihan)
Baca Juga: Workshop bersama Komunitas Leko Menyambut Jikom Fest
0 Response to "Belajar Jadi Jurnalis Warga bersama Leko NTT"
Posting Komentar