Jakarta, LekoNTT.com – Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode
2019 – 2024 akan dilangsungkan pada 20 Oktober 2019. Pelantikan tersebut akan
dikawal oleh 30 ribu personel gabungan TNI-POLRI sebagai upaya pengamanan
selama pelantikan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, dalam rapat bersama Pangdam Jaya, Mayor Jenderal Eko Margiyono dan Kapolda Metro Jaya, Gatoto Eddy Pramono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/10).
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, dalam rapat bersama Pangdam Jaya, Mayor Jenderal Eko Margiyono dan Kapolda Metro Jaya, Gatoto Eddy Pramono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/10).
Apel pengamanan, gabungan personel TNI-POLRI. (Foto: Merdeka.com/ Iqbal Nugrogo) |
Puan
mengatakan, pada prinsipnya sebagai tuan rumah (DPR) bersama MPR siap
melaksanakan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih agar berjalan
baik. Menurutnya, jajaran dan tentunya personel gabungan TNI-POLRI siap untuk
melaksanakan pelantikan tersebut.
“Personel
yang akan disiagakan dari TNI dan POLRI, kurang lebih tigapuluh ribu personel
akan menyisir ring satu dan ring dua yang nanti pelaksanaannya akan diatur
sehingga bisa berjalan baik,” ungkap Puan seperti dilansir Merdeka.com (14/10).
Terkait adanya unjuk rasa atau tidak, Pangdam Jaya, Eko Margiyono mengungkapkan kalau izin tidak akan diberikan. Hal itu disampaikan sesuai instruksi kepada pihak Kapolda dan Kodam Jaya bahwa pada 20 Oktober 2019 pemberitahuan adanya unjuk rasa tidak dapat diproses.
Terkait adanya unjuk rasa atau tidak, Pangdam Jaya, Eko Margiyono mengungkapkan kalau izin tidak akan diberikan. Hal itu disampaikan sesuai instruksi kepada pihak Kapolda dan Kodam Jaya bahwa pada 20 Oktober 2019 pemberitahuan adanya unjuk rasa tidak dapat diproses.
“Kalaupun
ada unjuk rasa, itu bahasanya tidak resmi atau illegal. Karena itu, kita sudah
menyiapkan parameter di sekitar gedung DPR/ MPR. Kami sudah buat pengamanan
seperti halnya menghadapi unjuk rasa beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Alur
Pelantikan
Alur pelantikan Presiden dan Wakil Presiden dalam lansiran Antara News, tidak akan banyak berubah dengan prosesi pelantikan periode sebelumnya. Alur pelantikan dimulai dari Istana Negara, Gedung DPR/ MPR/ DPD RI, dan kawasan Bundaran HI hingga silang Monas, menjadi titik-titik sentral sebelum, selama, dan usai prosesi pelantikan.
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, rencananya bertolak bersama-sama dari Istana Negara menuju Gedung DPR/ MPR/ DPD RI untuk melaksanakan pengambilan sumpah jabatan Presiden dan Wakil Presiden. Usai dilantik, Jokowi dan Ma'ruf akan langsung bergerak ke arah Istana Merdeka untuk menyampaikan Pidato Kepresidenan perdana, usai resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019 – 2024.
Joko Widodo (kanan) dan Ma'ruf Amin (kiri), Presiden dan Wakil Presiden terpilih. (Foto: Istimewa) |
Keduanya akan diarak terlebih dahulu oleh para pendukung dari kawasan Patung Kuda menuju Istana Merdeka. Enam panggung akan disiapkan oleh para sukarelawan di sepanjang rute arak-arakan untuk menyemarakkan acara syukuran pelantikan Jokowi-Ma'ruf.
Parade Budaya dari 34 Provinsi akan ditampilkan di panggung hiburan tersebut. Seluruh elemen masyarakat diperkenankan datang dan turut meluapkan euforia merayakan hadirnya pemimpin baru pilihan bangsa. Selepas tiba di Istana Merdeka, Jokowi didampingi Ma'ruf akan berpidato selama sekitar 10 menit untuk membacakan visi dan misi serta program kerja untuk lima tahun ke depan. (het)
0 Response to "30 Ribu Personel Gabungan TNI-POLRI Kawal Pelantikan Presiden, Tidak Ada Unjuk Rasa"
Posting Komentar