Pasar Kapan merupakan pasar tradisional yang masih eksis di
tengah kemunculan pasar modern. Walaupun jauh dari kota Soe, pasar Kapan
tergolong ramai terutama di hari Kamis yang merupakan hari pasar. Masyarakat
setempat dan masyarakat dari beberapa desa di sekitarnya, berbondong-bodong
datang ke pasar Kapan.
Masyarakat yang datang tidak hanya untuk berbelanja. Sebagian
dari mereka datang untuk menjual hasil kebunnya. Pasar merupakan tempat umum
yang ramai dikunjungi setiap harinya. Aktivitas jual beli akan terjadi disetiap
sudut pasar.
Kondisi salah satu WC Umum di Pasar Kapan (15/7/2019). Sangat memprihatinkan dan tidak layak pakai. Foto: Henny Lada. |
Sebagai tempat umum yang sering dikunjungi banyak orang,
tentunya dibutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung segala aktivitas yang
terjadi di pasar. Salah satu sarana yang harus tersedia di pasar adalah WC umum.
Di sekitar pasar Kapan tersedia dua bangunan WC umum. Letak keduanya tidak
berjauhan. Keadaan WC umum di dalam pasar sangat menyedihkan. Di depan bangunan
WC terlihat banyak sekali sampah yang berserakan. Area di depan WC juga digunakan
sebagai tempat membakar sampah.
Selain keadaan WC yang jorok kenyataan lain yang terlihat
adalah tidak semua WC dapat berfungsi dengan baik. Genangan air di sepanjang
koridor semakin mempertegas kondisi WC yang tidak terurus.
Tepat disebelah kanan bangunan WC terdapat tempat pemotongan
hewan. Dari sisi kebersihan, idealnya WC harus berada jauh dari tempat
pemotongan hewan. Tetapi yang terjadi di pasar Kapan justru sebaliknya. Aktivitas
pemotongan hewan yang seharusnya berada jauh dari WC tidak dipedulikan, dan
para pedagang daging tetap saja meyembelih hewannya di area itu. Sungguh tidak
elok dipandang mata dan sangat disayangkan karena para pedagang tidak memedulikan
kebersihan jualannya.
Kebersihan daging seharusnya menjadi hal penting yang diperhatikan
bukannya diabaikan. Kebersihan dan kenyamanan sebagai salah satu bentuk
pelayanan public tidak ditemukan apalagi dirasakan ketika berada di pasar Kapan
terutama dengan keadaan WC umumnya. Protes akan keadaan ini sepertinya harus
dilakukan karena masyarakat mungkin sudah lelah terus dipaksa berdamai dengan
keadaan ini.
Foto dan cerita: Henny Lada (pemenang lomba foto Pelayanan Publik oleh Komunitas Leko)
0 Response to "WC Umum di Pasar Kapan-TTS Memprihatinkan"
Posting Komentar