Kupang, Lekontt.com - Hadir sebagai pembicara dalam diskusi
yang diselenggarakan oleh Komunitas Leko di Taman Budaya Provinsi NTT
(30/8/2019), Iksan Skuter mengatakan bahwa gaya hidup indie telah menjadi sangat
populer dalam beberapa tahun terakhir.
“Dulu indie itu masih melawan arus. Pilihan alternatif di
tengah kepungan arus mainstream. Sekarang indie sudah jadi mainstream baru,”
katanya.
Iksan Skuter saat tampil pada malam penutup Kencan Buku Fes II di auditoriu Taman Budaya NTT (31/8/2019). Foto: Armin Septiexan. |
Gaya hidup indie yang sering diasosiasikan dengan senja,
kopi dan puisi, akhir-akhir ini terlihat mentereng dan menjadi arus utama yang
lain. Karena itu, Iksan Skuter merasa lebih nyaman jika menyebut kerja
kreatifnya sebagai UMKM.
“Mari kita sebut UMKM. Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Kita
punya ide, kita bikin lagu sendiri, kita rekam sendiri, kita promosi sendiri,
kita jual sendiri,” tandas Iksan disambut tepuk tangan dari hadirin.
Menjawab pertanyaan dari seorang peserta diskusi, Iksan
Skuter menganalogikan dirinya sebagai penjual gorengan.
Suasana diskusi Melawan dengan Karya (30/8/2019). Kiri ke kanan: Linda Tagie, Danto Sisir Tanah, Abe Maia, Armin Septiexan, Iksan Skuter, Felix Nesi. Foto: LekoNTT.com |
“Kita lihat penjual gorengan. Di suatu titik dia mendapatkan
ide untuk membuat gorengan. Ia mencari tempe. Mengiris. Menggoreng. Dan mencari
lapak untuk berjualan,” katanya.
Diskusi dengan tema Melawan dengan Karya tersebut yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian
Kencan Buku Fesek II. Kencan Buku Fes II diselenggarakan oleh Komunitas Leko
bekerja sama dengan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), SkolMus,
Komunitas Film Kupang (KFK), Timor Art Gravity dan Rexy Art. Diskusi yang dimoderatori oleh Felix K. Nesi tersebut
menghadirkan lima orang pembicara, yaitu Linda Tagie (founder Komunitas Lowewini),
Armin Septiexan (fotografer), Manuel Alberto Maia (sutradara), Danto (Sisir
Tanah) dan Iksan Skuter sendiri.
Dalam kesempatan ini, Iksan Skuter sendiri sedang mengadakan
tour untuk album terbarunya yang berjudul Balakosa. Konser musik sendiri diselenggarakan
pada malam puncak Kencan Buku Fes II (31/8/2019), menghadirkan Dansa Kultura
dari Oan Timor Noelbaki, Timor Reggae Family, Sisir Tanah dan Iksan Skuter.
0 Response to "Iksan Skuter: Indie Sudah Populer, Kita Anak UMKM!"
Posting Komentar