Kupang,
LekoNTT.com –Yayasan Wahana Artha bekerja sama dengan Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD)
dan Komunitas Leko Kupang memberikan alat bantu berupa kaki dan tangan palsu secara
gratis kepada para penyandang disabilitas di Nusa Tenggara Timur. Komunitas Leko
selaku fasilitator mendata sebanyak 113 calon penerima alat bantu dari berbagai
daerah di NTT.
Sebelumnya, target kuota
penerima bantuan adalah 50 orang. Namun makin banyaknya permintaan, pihak
Komunitas Leko akhirnya melakukan konsultasi untuk menambah kuota. Permintaan itu
kemudian disetujui oleh pihak pemberi bantuan, yakni Yayasan Wahana Artha dan
Yayasan Peduli Tuna Daksa.
Bantuan tersebut didahului
dengan pengukuran yang dilaksanakan pada Senin (9/9/2019) bertempat di
pelataran dealer Wahana Honda, Jalan W. J. Lalamentik Nomor 128, Oebufu, Kota
Kupang. Dari 113 calon penerima, sebanyak 82 orang yang melakukan pengukuran.
Beberapa
calon penerima bantuan batal melakukan pengukuran sebab terkendala transportasi,
terutama mereka yang tinggal di luar Pulau Timor. Ada juga tiga orang yang
dibatalkan bantuannya karena alasan medis, baru sebulan melakukan amputasi.
Ronnal Prawira, Ketua Umum
Yayasan Wahana Artha mengatakan, sebelumnya pihaknya telah memberikan bantuan serupa
kepada para penyandang disabilitas di daerah lain, di Indonesia. “Yayasan
Wahana Artha membantu secara gratis. Kami kerja sama dengan Yayasan Peduli Tuna
Daksa, mereka produksi kaki dan tangan palsu di daerah Sunter, Jakarta,”
ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan,
butuh waktu satu bulan lebih untuk proses pengerjaan alat bantu kaki dan tangan
palsu. Setelahnya, mereka akan menghubungi satu per satu penerima bantuan untuk
kembali berkumpul dan melakukan pemasangan di Kota Kupang.
Adanya bantuan gratis
tersebut merupakan hasil komunikasi antara Komunitas Leko Kupang dan YPTD.
Berawal dari postingan Felix K. Nesi, anggota Komunitas Leko, tentang kasus
Ardo Iki beberapa waktu lalu.
Felix dalam postingannya mengkritik minimnya penanganan
fasilitas publik, kurang ramah disabilitas hingga merenggut nyawa seseorang. Postingan tersebut dibagikan
hingga 1.700-an kali. Dalam postingan itulah seorang anggota YPTD mengungkapkan
keprihatinnya dan ingin menyalurkan bantuan dimaksud.
Ardo telah tiada, peristiwa yang dialaminya adalah duka bagi keluarga. Di sisi lain adalah berkah
bagi para penyandang disabilitas di NTT yang berkesempatan hadir.
Yafas Lay, salah satu
penerima alat bantu tangan palsu mengungkapkan syukur atas bantuan yang
diperoleh. “Saya bersyukur karena masih ada komunitas, orang-orang yang peduli
dengan kebutuhan teman-teman disabilitas,” ungkapnya. Ia pun berharap agar ke
depan, ada bantuan sejenis yang dapat menjangkau semua penyandang disabilitas di
NTT.
Bantuan berupa kaki dan
tangan palsu ini merupakan bagian dari aksi sosial, secara khusus dalam rangka mengisi
ulang tahun ke-47 Wahana Artha Group, pada 10 Agustus 2019 yang lalu. Juga pada
momen yang sama (9/9/2019), Komunitas Leko selaku fasilitator merayakan ulang
tahun ke-2. (het)
0 Response to "Bantuan Kaki dan Tangan Palsu Bagi Penyandang Disabilitas di NTT"
Posting Komentar