Kupang, LekoNTT.com – Publik NTT kembali berbangga. Dari
44 orang penyair yang mengajukan diri, salah seorang penyair asal Nusa Tenggara
Timur, Mario F. Lawi, lolos dalam seleksi pertukaran penyair Inggris-Indonesia.
Hasil seleksi tersebut diumumkan melalui @makassarwriters, akun instagram resmi
panitia pertukaran penyair Inggris-Indonesia, Makassar Internasional WritersFestival (MIWF), pada Jumat (14/6/2019) lalu.
“Ini bisa menjadi awal dimana Indonesia Timur membuka
diri untuk kerjasama internasional, jadi tidak perlu lewat Jakarta lagi,”
katanya.
Atas karya-karyanya tersebut, Mario F. Lawi juga mendapatkan penghargaan lain seperti dua kali menjadi nomine Kusala Sastra Khatulistiwa lewat Ekaristi dan Mendengarkan Coldplay. Buku Ekaristi terpilih sebagai Buku Puisi Terbaik Majalah Tempo 2014. Ia juga menerima hadiah Taruna Sastra tahun 2015 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Tahun 2017, ia lolos seleksi program residensi penulis Indonesia di Italia, dan menetap di Italia selama 2 bulan lamanya untuk mempelajari puisi-puisi klasik para penyair Italia maupun Latin seperti Dante, Vergilius, Horatius, dan lain-lain.
Kini, ia sedang menyiapkan diri untuk mengikuti Contains Strong Language Festival di Inggris tanggal 27-29 September 2019 mendatang.
Direktur MIWF Lily Yulianti Farid dalam siaran pers pada
Senin (24/6/2019) mengatakan, program pertukaran penyair tersebut bisa menjadi
awal dimana Indonesia Timur membuka diri untuk kerjasama internasional. Perlu
diketahui, MIWF memang berfokus pada pengembangan sastra dan literasi di
wilayah bagian timur Indonesia.
Direktur MIWF Lily Yulianti Farid bersama sejumlah penulis di panggung MIWF. Foto: Sanovra JR |
Yulianti Farid berharap, para penyair yang terpilih bisa
mengeksplor dan menjelajahi lagi akar mereka melalui Bahasa Ibu, dan
menuangkannya dalam karya puisi.
“Kami ingin melihat apakah penyair yang terpilih ini bisa
kita fasilitasi lebih jauh untuk mengeksplor dan menjelajahi lagi akar mereka
melalui bahasa asli, Bahasa Ibu mereka. Bagaimana itu bisa dituangkan dalam
karya-karya puisi mereka,” katanya.
Makassar International Writers Festival memilih tiga orang
penyair asal Indonesia Timur untuk mengikuti Contains Strong Language Festival
di Inggris tanggal 27-29 September mendatang. Para penyair itu adalah Jamil
Massa (Gorontalo), Irma Agriyanti (Lombok) dan Mario F. Lawi (Kupang).
Sementara itu, tiga orang penyair Inggris atas nama Roseanne Watt, Rufus
Mufasa, dan William Letford datang dan mengikuti festival sastra di Makassar.
Penerima NTT Academia Award 2014
Anda tidak akan kesulitan mencari tahu siapa itu penyair Mario F. Lawi. Lahir pada 18 Februari 1991, Mario F. Lawi pernah meraih penghargaan NTT Academia Award. NTT Academia Award adalah penghargaan yang diberikan oleh Forum Academia NTT kepada tokoh-tokoh NTT yang berprestasi, berjasa, dan memberikan inspirasi dan sumbangsih untuk kemajuan provinsi NTT. Orang-orang yang pernah menerima penghargaan NTT Academia Award sebut saja Gerson Poyk (sastrawan), Ben Mboi (mantan gubernur NTT), dan juga tokoh-tokoh penting lainnya.
Mario F. Lawi. Foto: Anggara Mahendra. |
Mario F. Lawi aktif menulis puisi, cerpen dan esai yang
dipublikasikan di berbagai surat kabar dan buku antologi sastra. Buku-bukunya
yang telah terbit
adalah Memoria (2013), Ekaristi (2014), Lelaki Bukan
Malaikat (2015), Mendengarkan Coldplay (2016), Keledai
yang Mulia dan Puisi-Puisi Lainnya (2019), dan yang terbaru berupa
terjemahan dari Bahasa Latin atas puisi-puisi penyair Sulpicia, yang berjudul Elegidia.
Atas karya-karyanya tersebut, Mario F. Lawi juga mendapatkan penghargaan lain seperti dua kali menjadi nomine Kusala Sastra Khatulistiwa lewat Ekaristi dan Mendengarkan Coldplay. Buku Ekaristi terpilih sebagai Buku Puisi Terbaik Majalah Tempo 2014. Ia juga menerima hadiah Taruna Sastra tahun 2015 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Tahun 2017, ia lolos seleksi program residensi penulis Indonesia di Italia, dan menetap di Italia selama 2 bulan lamanya untuk mempelajari puisi-puisi klasik para penyair Italia maupun Latin seperti Dante, Vergilius, Horatius, dan lain-lain.
Kini, ia sedang menyiapkan diri untuk mengikuti Contains Strong Language Festival di Inggris tanggal 27-29 September 2019 mendatang.
0 Response to "Penyair Asal NTT Lolos Seleksi Pertukaran Penyair Inggris-Indonesia"
Posting Komentar