Berita bohong dimaksud adalah berita tentang perempuan
bernama Alicia Franklin yang minum sperma setiap hari sehingga membuat IQ-nya
meningkat. Berita tersebut diturunkan oleh liputan6.com pada tanggal 3 Mei 2017,
dengan judul “Wanita Tercerdas di Dunia Mengaku Pintar karena Minum Sperma”(diakses pada tanggal 8 Juni 2019), dan oleh JawaPos.com pada tanggal 3 Mei 2017
dengan judul “Rutin Minum Sperma Setiap Hari Bikin IQ Mahasiswi Ini Naik Pesat”
(diakses pada tanggal 8 Juni 2019). Tidak hanya di dua media itu, berita ini pun
diturunkan oleh media siber lain seperti PortalMadura.com,
Tribun-Medan.com,
viva.co.id, dan radar-kalbar.com (diakses pada tanggal 8 Juni 2019).
Tangkapan layar berita bohong yang disebarluaskan oleh media siber Liputan6.com. Foto: LekoNTT.com |
Padahal, berita tersebut telah diklarifikasi di situs www.hoaxes.id pada tanggal 2 Mei 2019, atau satu
hari sebelum JawaPos.com, Liputan6.com, dan media-media lain berlomba-lomba
menurunkannya. Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa berita tentang
perempuan bernama Alicia Franklin, mahasiswi University of California, Los
Angeles (UCLA) yang menjadi cerdas sebab minum sperma tersebut, ternyata pertama
kali dirilis pada November 2016 oleh situs World News Daily Report (WNDR).
Diketahui, situs World News Daily Report
adalah situs yang memang dikhususkan untuk membuat berita tidak benar yang
satir untuk mengolok-olok kecepatan informasi dan berita di era ini. Kebenarannya,
mahasiswi bernama Alicia Franklin yang minum sperma itu tidak ada. Pun foto wanita
yang dipakai sebagai “Alicia Franklin” merupakan tangkapan layar dari iklan
permainan “Mensa Brain Training" yang yang diunggah diYoutube pada 4
Agustus 2015 (bisa anda lihat di tautan ini).
Sebab berita tersebut masih menjadi viral hingga tahun 2019 ini, pada tanggal 4 April 2019 yang lalu,
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia merasa perlu untuk melakukan
klarifikasi melalui situsnya, dengan judul "[HOAKS] Rutin Minum Sperma, IQ Wanita Ini Meningkat Tajam!". Lalu mengapa berita tersebut masih bisa ditemukan di situs media siber raksasa seperti
JawaPos.com, Liputan6.com dan lain-lain?
Remotivi, sebuah lembaga studi dan pemantauan media ketika
dihubungi oleh LekoNTT.com melalui facebooknya mengatakan, seharusnya media
siber yang telanjur menurunkan berita hoax, meminta maaf, meralat berita yang
dimaksud, dan memberikan keterangan apa yang diralat dan tentang apa. Hal tersebut juga tertera dalam Pedoman Pemberitaan Media Siber yang ditandatangani oleh Dewan Pers di Jakarta pada tanggal 3 Februari 2012.
Penulis: Felix
Penulis: Felix
0 Response to "Raksasa Media Nasional Ikut Sebar Berita Bohong"
Posting Komentar