Kupang, LekoNTT.com – Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Timur (Pemprov NTT) akan mengirim 25 orang muda untuk mengikuti
pendidikan di Griffith University Queensland, Australia. Melalui program
beasiswa pendidikan vokasi di bidang pariwisata, Pemprov NTT menginginkan
adanya peningkatan sumber daya manusia.
Angkatan pertama, peserta program pendidikan vokasi pariwisata Griffith University Queensland, Australia (Foto: LekoNTT.com/ HET) |
Sebelumnya 25 orang
muda yang terpilih telah mengikuti proses seleksi. Total pelamar pada tahap I dan
II kurang lebih 280-an orang dari berbagai daerah di NTT. Para pelamar diseleksi
secara administratif maupun wawancara.
Dalam proses seleksi,
Pemrov NTT melalui Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi melibatkan tim
akselerasi dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang. Program beasiswa
tersebut merupakan kerja sama Pemprov NTT, Undana dan Griffith University.
Sebelum mengikuti pendidikan di Griffith University, para peserta yang lolos seleksi akan menjalani kursus Bahasa Inggris di Undana selama satu bulan. Mereka adalah angkatan pertama yang akan diutus ke Australia.
Para peserta ‘diserahkan’
ke pihak Undana bertepatan dengan momen peluncuran Sophia (sopi asli NTT) pada Senin (19/6/2019) di UPT Laboratorium Riset
Terpadu Biosain, Undana. Turut hadir dalam acara tersebut, Gubernur NTT, Viktor
Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, Rektor Undana, Fredrik
L. Benu, Komandan Lantamal VII Kupang, Brigjen TNI (Mar) Kasirun Situmorang,
Komandan Lanud El Tari Kupang, Kolonel Agus Setiawan, perwakilan Polda NTT dan
pejabat lainnya.
Rektor Undana dalam
sambutannya mengungkapkan situasi tersebut sebagai momentum bersejarah. Selain meluncurkan
dan memperkenalkan minuman tradisional (Sophia), para peserta akan diutus ke
Griffith University dalam upaya meningkatkan dan mendukung program Pemrov NTT
di bidang pariwisata.
Rektor Undana Kupang, Fredrik L. Benu saat memberikan sambutan (Foto: LekoNTT.com/ HET) |
“Kami (Undana) bekerja
sama dengan Griffith University, menyeleksi beberapa orang muda untuk diutus
dan belajar di sana. Mereka akan mendalami Bahasa Inggris lalu dikembalikan ke
Pemprov NTT untuk kemudian diutus,” ungkap Rektor.
Wakil Gubernur NTT,
Josef Nae Soi dalam sambutannya pun mengharapkan para peserta mampu merespon dan
menghapus segala stigma buruk tentang NTT. “Nusa Tenggara Timur selalu
dikatakan termiskin, terburuk, lebih sadis dikatakan terpuruk. Kita harus
bekerja keras, salah satunya adalah mengirim anak-anak kita ke luar (Australia).
Begitu pulang mereka akan lebih mengimplementasikan predikat yang diberikan
kepada kita, dari terburuk jadi yang terpintar,” ungkapnya.
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi saat memberikan sambutan (Foto: LekoNTT.com/ HET) |
Mewakili para peserta
memberikan sambutan, Gabriela Angelica Yepormate mengungkapkan kebahagiaan
sekaligus apresiasi bagi Pemprov NTT dan Undana yang telah memberikan
kesempatan bagi orang muda. Menurutnya peluang dan kesempatan yang diberi
adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap pariwisata di NTT.
“Mereka (pemerintah)
mau berusaha untuk menyejahterakan masyarakatnya dengan memberdayakan anak-anak
muda terlebih dahulu. Kita juga setelah pulang dari Australia bisa
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di sana,” ungkap Angel.
Gabriela Angelica Yepormate (barisan depan, ke-3 dari kiri) (Foto: LekoNTT.com/ HET) |
Ia juga mengharapkan
kepada orang-orang muda NTT yang belum berkesempatan agar bisa memanfaatkan
peluang-peluang yang ada sebagai bentuk motivasi. Orang muda hendaknya tidak
menjadikan fasilitas dan akomodasi yang disediakan pemerintah untuk
berfoya-foya, tetapi belajar untuk terus mengembangkan pariwisata di NTT.
Penulis: Herman Ef
Tanouf
0 Response to "Pemprov NTT Siap Mengutus 25 Orang Muda ke Griffith University Australia"
Posting Komentar