Kupang,
LekoNTT.com – Komunitas Film Kupang (KFK)
berkolaborasi dengan Timor Bergerak (TimBerger) menjaring penulis skenario
film. Sejak Senin (3/6/2019), KFK dan TimBerger terus menginformasikan kepada
publik terkait ajakan penulisan skenario film. Informasi tersebut disampaikan
melalui beberapa akun media sosial, baik akun komunitas maupun pribadi.
Foto: Akun Instagram Komunitas Film Kupang |
Ajakan tersebut tidak hanya berlaku bagi para penulis professional,
tetapi juga terbuka bagi siapa saja yang menaruh kecintaan atau setidaknya suka dan ingin belajar tentang dunia perfilman. Para calon penulis pun tidak harus bergabung di sebuah komunitas
film, KFK misalnya, untuk belajar menulis skenario. Sebab KFK dan TimBerger
ingin menyediakan wadah bagi para pegiat dan penikmat film yang punya niat
menulis skenario.
Dalam menjaring penulis skenario, KFK dan TimBerger
tidak terbatas pada usaha mengumpulkan naskah (script). Tetapi akan ada juga kesempatan dimana para calon penulis bisa mengikuti workshop penulisan skenario
film.
“Tujuan dari workshop penulisan skenario ini untuk
menjaring dan melahirkan penulis-penulis skenario film, karena dalam konteks
NTT itu merupakan hal baru. Banyak yang menulis buku, komunitas-komunitas film
mulai tumbuh dan berkembang, tapi yang mau konsen di penulisan skenario sonde
ada,” ungkap Manuel Alberto Maia (Abe), sutradara dan pimpinan Komunitas Film Kupang.
Menurut Abe, pegiat film yang telah meraih banyak
penghargaan melalui film Nokas dan Siko ini, komunitas-komunitas film
yang telah dibangun masih minim sumber daya terkait penulisan skenario. Ia yakin
bahwa dengan adanya kerja kolaboratif, NTT bisa ‘melahirkan’ penulis-penulis film yang handal.
Manuel Alberto Maia (Abe), Pimpinan Komunitas Film Kupang. Foto: akun FB Abe |
KFK sendiri dalam berkarya tidak sekedar menjadikan
anggota-anggotanya produktif. Ada kesadaran dan tanggung jawab untuk menggali ide
dari berbagai perspektif dengan melibatkan banyak orang. Dengannya sinema di
NTT tidak tampak monokultur, tetapi kaya akan cerita dengan beragam pendekatan
budaya (heterokultur). KFK tidak sekedar hadir sebagai pembeda atau turut
mewarnai sinema Indonesia, tetapi ada usaha untuk menjadikan film lebih dari
sekedar cerita. Oleh sebab itu, butuh kerjasama dari berbagai pihak demi film
NTT yang lebih baik.
Adhyt Manafe selaku perwakilan dari TimBerger
menandaskan motivasi dalam membangun kerja sama dengan KFK. Menurut penggerak TimBerger
yang lebih akrab disapa Adhyt Sa ini, KFK sebagai salah satu komunitas film di
NTT yang produktif, perlu didukung ide-ide kreatifnya. “Timor Bergerak selalu siap mendukung dan
memfasilitasi komunitas-komunitas yang aktif bergerak seperti KFK. Ide pelaksanaan
kegiatan ini bukan dari Timberger, tetapi dari KFK,” kata Adhyt Sa.
TimBerger sendiri mulai bergerak sejak awal tahun
2019. Sejauh ini kerja kolaboratif yang sudah dilaksanakan adalah kerjasama
dengan Sekolah Musa (SkolMus), komunitas desain grafis, Timor Art Grafitty, dan
beberapa komunitas lain menyelenggrakan pameran foto dan pagelaran seni. Event yang
bertemakan Afterthought itu dilaksanakan di Taman Budaya Gerson Poyk pada
tanggal 28-30 Mei 2019.
Kolaborasi bersama KFK dalam penulisan skenario film
adalah event kedua TimBerger dan masih ada beberapa agenda hingga akhir tahun 2019.
“Sampai akhir tahun, kegiatan TimBerger masih sangat mungkin diisi oleh
komunitas lain. Apapun kegiatannya yang penting positif dan berbasis komunitas,
kita tetap dukung,” kata Adhyt Sa.
Adapun program kegiatan TimBerger yang menjadi sasaran
antara lain, fotografi, video dan film, visual art, perform art, desain grafis,
musik dan kuliner. Komunitas atau siapa saja bisa bekerjasama dengan TimBerger
selagi masih ada kesesuaian progam.
Kepada LekoNTT.com, perwakilan dari kedua komunitas
tersebut mengharapkan adanya kerjasama yang lebih baik dalam menghasilkan
karya. Sebagaimana film adalah kerja kolaboratif butuh lebih banyak pihak untuk
terlibat, semisal penulis, sastrawan dan segala fokus karya yang masih
berhubungan dengan film. Selain itu, di Kota Kupang diharapkan ada wadah untuk
berjumpa, berbagi ilmu atau ide dan berkarya. Dengan demikian, industri kreatif
di NTT dapat berkembang pesat.
Foto: Istimewa |
Jika Anda adalah salah satu dari sekian banyak orang
yang terpanggil untuk menulis skenario film, jangan lupa ikuti terus informasi ini dan segera daftarkan diri anda. Sekalipun dalam menjaring penulis skenario diterapkan
seleksi administratif, tetapi prosesnya adalah belajar bersama.
Penulis, Herman Efriyanto Tanouf
0 Response to "KFK Gandeng Timor Bergerak Mencari Penulis Skenario Film"
Posting Komentar