Kupang, LekoNTT.com – Komunitas Beta Baper
(Beta Anak Muda Belajar Penghidupan Berkelanjutan) yang dibentuk oleh
Perkumpulan PIKUL telah membuka pasar alternatif di Kota Kupang. Pasar Katemak
(Pameran dan Bazar Karya Teman-teman Kupang), demikian pilihan nama yang
disematkan oleh Komunitas Beta Baper.
Foto: Perkumpulan PIKUL |
Sebelum Pasar Katemak
dilaksanakan, Komunitas Beta Baper sempat mengadakan live in di beberapa desa untuk mengetahui potensi dan model
penghidupan orang Timor. Hasil live in kemudian dipresentasikan dan dibuatlah konsep kampanye yang
tepat dan kreatif. Ada empat desa yang menjadi sasaran live in yaitu Desa Oh’Aem 1 dan Desa Oh’Aem 2 di Amfoang Selatan,
Kabupaten Kupang, Desa Kesetnana dan Desa Bosen di Mollo Utara, Kabupaten Timor
Tengah Selatan.
Konsep Pasar Katemak tergolong unik, sebab semua
transaksi tidak menggunakan uang kertas ataupun uang logam yang tersebar di
masyarakat. Semua pihak (penjual dan pembeli) diwajibkan bertransaksi menggunakan loit. Ialah mata uang
khusus berbahan dasar kayu dengan nominal uang tertera, menunjukkan konversinya
ke Rupiah. Loit itu sendiri adalah kata dalam Bahasa Dawan,
artinya uang.
1 Kat = Rp 1.000 dan seterusnya 100 Kat = Rp 100.000.
Sebelum berbelanja, para pengunjung harus menukarkan uang Rupiah dalam
bentuk loit.
Wujud loit (uang) yang digunakan sebagai alat tukar di Pasar Katemak (Foto: akun Instagram Beta Baper) |
Semua peserta (komunitas)
yang terlibat langsung sebagai penyedia produk di Pasar Katemak diwajibkan
mengenakan busana daerah. Selain itu, para penjual dan pembeli tidak
diperkenankan menggunakan plastik demi terciptanya lingkungan pasar yang
bersih. Sebagai pengganti plastik, Beta Baper menyediakan kantung yang terbuat
dari koran bekas.
Pasar Katemak
diselenggarakan pertama kali pada tanggal 17 – 18 Mei 2019 di Taman Nostalgia,
Kota Kupang. Terdapat 3 stand utama yang menjual dan memamerkan produk olahan
yaitu stand kreasi pangan lokal, stand kerajinan tangan berbasis budaya dan
stand komunitas.
Tampak Torry Kuswardono (Direktur Perkumpulan PIKUL) dan Umbu Wulang (Direktur WALHI NTT) tengah memesan aksesoris dari seniman kayu, Rexi Saleh Adoe. (Foto: Leko NTT) |
Adanya Pasar Katemak memuat
beberapa motivasi utama yang ingin dicapai. “Pasar Katemak ini punya prinsip
penghidupan berkelanjutan, memuat pangan lokal dan wadah berkumpulnya semua
komunitas,” ungkap Hedwig Boimau, Koordinator Beta Baper.
Tentang penghidupan berkelanjutan, ada motivasi untuk mengkampanyekan kearifan lokal dan wirausaha sosial. Adanya pangan lokal pun diharapkan mampu memberi pengetahuan tambahan bagi generasi milenial yang nyaris lupa bahkan tidak tahu samasekali. Di satu sisi pasar sebagai wadah berkumpulnya komunitas, semata-mata untuk saling mengenal, membangun jaringan dan berbagi ide untuk kemudian menciptakan usaha-usaha kreatif.
Hal tersebut ditegaskan
Danny Wetangterah (DW), salah satu penggagas Pasar Katemak. “Ini (Pasar
Katemak) katong punya kerinduan lama di Pikul. Katong ingin
supaya ada satu tempat dimana komunitas-komunitas, baik yang di desa maupun di
Kota Kupang bisa berkumpul sekaligus merayakan apa yang sudah dong hasilkan.”
Terkait dukungan pemerintah,
DW menandaskan bahwa sebelum melakukan advokasi untuk mendorong ataupun
mengajak pemerintah, Perkumpulan Pikul melalui Beta Baper ingin membuktikan
terlebih dahulu konsep yang tengah dijalankan. “Katong bisa
bikin pasar yang dibiayai dan dijalankan oleh warga sendiri sekaligus sebagai
usaha meminimalisir sampah plastik."
Hedwig Boimau, Koordinator Beta Baper ketika mengunjungi stand Buku Fanu (Foto: Leko NTT) |
Beberapa penerbit dan
komunitas literasi di Kota Kupang pun turut hadir dan mengadakan lapak buku. Diantaranya Penerbit Dusun Flobamora, Penerbit dan Toko Buku Fanu serta
Komunitas Leko Kupang.
Dalam rencana, Pasar Katemak
dilaksanakan sebulan sekali dengan tema yang berbeda-beda. Pasar Katemak II
kali ini bertemakan “Haunuk Nasufan,” dalam jadwal akan dilangsungkan pada
tanggal 21 - 22 Juni 2019 di Taman Nostalgia, Kota Kupang.
Ingin hadir dan
mengalami langsung konsep pasar yang unik ini, jangan lupa catat tanggal dan
tempatnya. Warga Kota Kupang bisa berjumpa mama-mama dari desa dan mendengar
kisah penghidupan lewat apa yang mereka jual.
Reporter: Herman Ef Tanouf
0 Response to "BETA BAPER Buka Pasar Katemak di Kota Kupang"
Posting Komentar