Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui, Kupang mengumumkan nama para calon diakon
yang akan ditahbis, salah satu diantaranya adalah Fr. Desiderius Ludgerus Saba,
atau akrab disapa Fr. Derry. Informasi
tersebut tertera dalam surat keputusan Uskup Atambua nomor: 128/2019 PENCATATAN
KLERUS PADA KEUSKUPAN ATAMBUA.
Fr. Derry adalah salah satu pegiat Komunitas Leko Kupang yang bergabung
sejak tahun 2017. Ia telah menerbitkan buku kumpulan cerpen berjudul “Ingatan
adalah Belati”. Ia juga menulis puisi, salah satu puisinya terpilih dalam
Antologi puisi bersama Aan Mansyur dan Faisal Odang. Tulisan-tulisannya juga dimuat di media-media lokal. Saat-saat tertentu dalam diskusi, ia selalu menyarankan agar banyak membaca. Menurutnya, membaca
adalah satu kunci untuk menulis dengaan lebih baik dan menjadi lebih cerdas.
Melalui Komunitas Leko Kupang ia turut memberi perhatian terhadap
literasi di NTT. Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang calon imam, ia
menyempatkan diri untuk ada bersama dalam kegiatan-kegiatan komunitas. Kepadanya
pernah diberi tanggungjawab antara lain, membedah buku dan mengisi kelas
penulisan puisi ataupun cerpen.
Sebagai seorang yang peduli pada literasi di NTT, Fr. Derry sendiri
mengatakan bahwa untuk menyelamatkan literasi harus dimulai dari dalam diri pegiat
literasi itu sendiri. Salah satu hal paling sederhana adalah memperhatikan teknik
penulisan. Oleh karena itu secara teknis baik dalam penulisan status di facebook
ataupun media sosial lainnya, ia selalu mengoreksi apabila ada teman-teman
komunitas yang melakukan kesalahan.
Tentang kehadiran Fr. Derry di Komunitas Leko Kupang, Gusty Fahik
(penulis dan akademisi) menilai positif, “Sesuatu yang baik dengan kehadiran Fr.
Derry di dalam Komunitas Leko. Selain menjadi komunitas yang inklusif, terbuka
untuk semua kalangan, baik keterlibatan frater dalam karya sosial yang
menyentuh kalangan awam termasuk yang
bukan Katolik.”
“Imam bukan semata-mata proses rohani atau surgawi tetapi juga proses
manusiawi. Orang tidak hanya berdoa setiap hari, tapi perlu berbuat hal lain
seperti terlibat dalam komunitas-komunitas literasi,’’ demikian ungkap penulis
kumpulan puisi Monumen Luka.
Baca Juga: Seminari Tinggi Santo Mikael Tahbis 18 Orang Diakon
Komunitas Leko memang sejauh ini konsisten untuk mengembangkan
kecintaaan terhadap literasi melalui kencan
buku (pustaka jalanan/baca buku gratis) dan berbagai kegiatan lain. Pada tahun 2018 lalu. buku kumpulan cerita pendek Fr. Derry Saba yang berjudul Ingatan Adalah Belati didiskusikan di Taman Nostalgia. Ini adalah terobosan yang bagus sebab sang penulis, yang adalah calon imam, mendiskusikan bukunya di jalanan bersama teman-teman komunitas.
Baca Juga: Seminari Tinggi Santo Mikael Tahbis 18 Orang Diakon
Pustaka Jalanan Komunitas Leko Kupang |
Menjadi seorang imam memang adalah panggilan yang sangat mulia. Hanya
orang-orang terpilihlah yang dapat menuntaskan panggilan menjadi imam. Fr. Derry
dengan segala keterbatasannya kini membuktikan bahwa ia tidak hanya terpanggil
tetapi juga terpilih mengemban tugas yang mulia.
Kini ia telah menjadi seorang diakon. Artinya bahwa ia turut
bertanggungjawab dalam masalah kemanusiaan dan kurangnya perhatian terhadap
literasi pada umumnya. Itu tanda bahwa ia konsisten menjalankan misi pelayanan
untuk merangkul semua kalangan dan makin mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Proficiat atas tahbisanmu, Diakon
Desiderius Ludgerus Saba, Pr.
Penulis:
Silviona Pada, Mahasiswi Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Kupang. Saat ini bergiat di Komunitas Leko Kupang.
Proficiat untuk Diakon Derry. Salam literasi dari kami koordinator BBNTT Regio Malang Jawa Timur. Salam baku dukung. Salam satu kampung satu rumah baca.
BalasHapusSama2 kk, salam hangat dari kami komunitas Leko kupang. Semoga literasi kita semakin Maju.😍
Hapus